11.32 PM
Photo Via : fswibawa.blogspot.com |
Kepulan asap meluncur dari raut-raut muka yang murung
namun senyum masih menyelinap
dibalik kerutan-kerutan wajah yang lesu
di udara asap rokok itu beradu dengan asap tungku
kibasan tangan yang terlihat lelah seakan terselimuti
nasi kucing yang hanya sekepal tangan
terbungkus rapi dan terlilit karet
soalah hanya ada sedikit harapan yang terkepal dihati
tak jauh dari tu
sate-sate rapi berjejer dengan tusuknya
mengisyaratkan kehidupan kota yang teramat keras
mengartikan harapan-harapan yang tergadai
oleh sistem yang begitu rapi
bayang-bayang sekumpulan insan manusia
terlihat begitu melankolis bercumbu dengan sinar lampu teplok
malam yang gelap, dingin dan sunyi
menambah keromantisan itu
kulihat bapak itu terkantuk-kantuk
namun tanganya tetap menari indah
memainkan sendok dan gelas berisikan kopi
pahit dan hitam. . .
ya. . memang hitam dan pahit aroma kopi itu
tetapi tidak dengan harapan penikmatnya
dari sini, aku melihat harapan yang begitu indah
aku melihat arti sesungguhnya kehidupan
Komentar
Posting Komentar